Cinta Secara Verbal


Cinta butuh diungkapkan secara verbal. Semoga nanti kita bisa konsisten untuk mengungkapkan rasa cinta. Kita ungkapkan apa yang ingin didengar oleh pasangan kita.
***
Sewaktu kecil sampai sekarang saya sangat meyakini bahwa ibu saya sangat menyayangi saya. Terlihat dari cara ibu saya yang selalu bersikap mementingkan saya. Dulu waktu kecil sepulang kerja pasti ibu saya membawa makanan yang saya suka, entah itu ayam goreng, atau makanan kesukaan saya lainnya. Ibu saya juga sering memanjakan saya dengan membelikan apa yang saya minta.
Tapi kok nampaknya ada yang kurang yang saya rasakan dari cinta ibu saya. Rasanya kok ada yang aneh ya. Malah kadang-kadang dengan sikap ibu saya yang super baik kepada saya terkadang saya merasa ibu saya tidak mencintai saya. Aneh memang, tapi begitulah yang saya rasakan. Ternyata saya menyadari bahwa ibu saya belum pernah berbicara secara langsung kepada saya bahwa beliau sayang kepada saya.
Saya belum pernah mendengar sekedar ibu saya bilang “I love you” atau “Ibu sayang kamu nak” atau kalimat-kalimat sederhana sejenis itu belum pernah saya dengar dari ibu saya. Walaupun dengan sikapnya saya menyadari bahwa beliau sangat menyayangi saya. Namun, ternyata cinta dan kasih sayang itu butuh diungkapkan secara verbal.
Kenapa cinta itu butuh diungkapkan secara verbal? karena saya merasakan sendiri pernah beberapa kali ragu terhadap cinta ibu saya karena beliau belum pernah berbicara secara langsung kalau beliau mencintai saya. Walaupun sikapnya kepada saya super baik. Darisana saya menyadari pentingnya cinta itu untuk diungkapkan secara verbal agar orang yang kita cintai itu mendengar secara langsung dan mengetahui bahwa kita memang mencintainya setelah kita mengungkapkannya secara langsung secara verbal.
Kisah lain pentingnya pengungkapan cinta saya dapatkan dari murid saya ketika saya masih mengajar mengaji anak-anak di TPA Al-Kautsar di Bandung, waktu itu saya masih mahasiswa. Waktu itu saya memberikan tantangan kepada murid saya bahwa “siapa saja yang bisa bilang secara langsung kepada ibunya ‘IBU, AKU MENCINTAI IBU KARENA ALLAH’ dan jika setelah itu ibu kalian menangis, maka akan bapak kasih cokelat."
Dua hari setelah tantangan itu ada yang melapor, anak perempuan kelas 1 smp, namanya ita. Dia melapor bahwa setelah shalat shubuh berjama’ah di rumah lalu dia berpura-pura menangis lalu dia memeluk ibunya sambil bilang “Umi, ita cinta sama umi karena Allah”. Teh Syifa tau apa yang terjadi? Ibunya menangis mendengar ungkapan cinta dari anaknya tersebut.
Setelah itu saya berkesimpulan bahwa ternyata setiap orang ingin mendengar ungkapan cinta dari orang yang dicintainya secara langsung.  Cinta butuh pengungkapan secara verbal. Cinta bukan sekedar perasaan yang tersimpan dalam hati, cinta juga adalah ungkapan yang tulus kepada orang yang dicintai dalam bentuk kata-kata.
Semoga kita nanti bisa konsisten untuk mengungkapkan cinta diantara kita. Dan setelah punya anak juga kita konsisten mengungkapkan rasa sayang kita kepada anak kita agar dia mengetahui dan meyakini bahwa kita memang benar-benar mencintainya.
“Teh Syifa, Saya cinta sama teh Syifa karena Allah. I will always loving u”

YS To SZH 15

Quotes About Marriage

Saatnya kita belajar tentang pernikahan dari berbagai sudut pandang manusia dan sudut  pandang Allah.

***








“ Dari Aisyah R.A. berikut, bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda:menikah adalah sunnahKu, siapa yang tidak mengamalkan sunnahKu, maka dia bukan termasuk umatKu,menikahlah karena aku sangat senang atas jumlah besar kalian dihadapan umat-umat lain, siapa yang telah memiliki kesanggupan, maka menikahlahjika tidak maka berpuasalah, karena puasa itu bisa menjadi kendali.
“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi)
“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari
isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)

“Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah” (HR. Muslim) 

“Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas” ( H.R. At-Turmidzi) 

“Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain” (HR. Al-Hakim dan At-Thohawi)

“Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri,apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya” (Al Hadits) 

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : 1.Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. 2.Budak yang menebus dirinya dari tuannya. 3. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) 

YS To SZH 14

Menguatkan Hubungan Emosi

Dalam hubungan, posisi cinta dan kebahagiaan tidak selalu berada diatas. Adakalanya marah dan sedih yang menguasai suasana. Begitulah roda kehidupan selalu berputar, tapi kita bisa berusaha untuk menguatkan hubungan emosi kita, agar kebahagiaan dan cinta selalu bertahan dan mendominasi kehidupan kita.
***
Wahai bidadari yang baik hati, jika kita melihat ke kehidupan kita masing-masing maka kita akan melihat pola. Ya, hidup ini berpola. Kadang senang, kadang sedih, kadang marah, kadang bahagia. Itulah pola kehidupan. Hidup ini penuh warna ya…
Begitupun nanti setelah menikah, nampaknya hidup kita akan lebih berwarna lagi karena kita akan memulai hidup yang baru dalam kebersamaan. Hidup bersama dalam dua karakter berbeda tentunya itu yang akan banyak mewarnai hidup kita kedepannya.
Tentunya kita ingin kebersamaan kita ini selalu ada dalam cinta dan kebahagiaan bukan? adapun jika terjadi masalah kecil dan sedikit gesekan kita harapkan itulah yang akan menguatkan keharmonisan kita karena darisana bisa jadi telah terbangun komunikasi yang baik antara kita berdua, tidak ada yang saling memendam rasa kesedihan.
Wahai bidadari, apakah kamu masih ingat terhadap komitmen kita untuk membangun cinta karena Allah? yap, sekarang yuk kita coba bahas proses pembangunan itu. Tentunya kita akan membangun cinta karena Allah dengan pertama meluruskan niat untuk menikah, lalu kita akan mulai berusaha menguatkan hubungan emosi (rasa kasih sayang) diantara kita masing-masing.
Untuk menguatkan hubungan emosi diantara kita, saya melihat ada beberapa hal penting yang harus kita lakukan kedepannya, diantaranya;
1.      Penerimaan
Inilah hal yang sangat penting yang harus kita lakukan setelah menikah. Aku menerima kamu sepenuhnya sebagai istriku dan kamu menerimaku sebagai imam dalah hidupmu dengan sepenuh hati. Terimalah aku dengan tulus, dan akupun menerimamu sepenuh hati.
Terimalah aku apa adanya, dan akupun menerimamu apa adanya. Terimalah aku dengan segala kekurangan dan kelebihanku, dan aku dengan senang hati menerimamu dengan segala apa yang ada di dirimu.
2.      Tertawa bersama
Wahai bidadari, jika terjadi hal-hal yang lucu maka ceritakan padaku dan kita akan tertawa bersama. Menikmati kebersamaan dalam canda dan kebahagiaan itu akan menguatkan hubungan emosi diantara kita.
Bahkan bukankah Rasulullah saw mengajarkan bahwa senda gurau antara suami istri itu adalah ibadah. Subhanallah, setelah menikah kita bersenda gurau pun dapat pahala. Sekaligus dapat menguatkan hubungan emosi diantara kita, mungkin saya akan mulai belajar untuk ber stand up comedy sebelum menikah, masih ada waktu sekita 3 minggu lagi untuk belajar melucu. hehe…
3.      Menangis bersama
Ternyata selain tertawa bersama, kita juga harus menangis bersama wahai bidadari. Oleh karena itu, janganlah kamu menyimpan kesedihan, apapun yang mengusik hatimu, ceritakanlah kepadaku. Dan akupun begitu kepadamu.
Menangis bersama menumpahkan rasa sedih sebentar itu tidak apa-apa. Tapi tidak lama, kita bisa menangis bersama sebentar lalu kembali melanjutkan hidup dan bertahan dalam kebahagiaan.
4.      Berbeda itu keindahan
Dalam hubungan kita nanti, tentunya kita akan mengalami masanya berbeda pendapat. Itu tidak apa-apa, aku senang mendengarkan pendapatmu walaupun pendapat itu bisa jadi bersebrangan dengan pendapatku. Aku akan setia mendengarkan pendapatmu itu, tidak apa-apa kita berbeda, tidak akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi saat kita berbeda pendapat.
Teataplah mengemukakan pendapatmu, tetaplah bersikap terbuka walaupun bisa jadi kita berbeda. Perbedaan itu adalah suatu keindahan. Jika salah satu diantara kita tidak mengemukakan pendapatnya saat terjadi perbedaan cara berfikir, bisa jadi salah satu pihak menjadi egois karena menganggap keduanya sudah sepaham.
Wahai bidadari, sepenuhnya aku menyadari bahwa perbedaan itu adalah sebuah keindahan. So, always tell me what’s on your mind, and we will discuse together to choose the best way :D
Itulah beberapa hal yang harus kita lakukan setelah menikah nanti. Kita harus menunjukkan kepada Allah bahwa kita telah berusaha membangun cinta karenaNya. Yang paling penting dari bahasan kali ini adalah kita harus selalu menambah keyakinan dan mendekat kepada Allah agar Allah membimbing kehidupan kita kedepannya dan mengabulkan permohonan kita untuk kita bisa hidup bersama dalam keluarga yang harmonis.

YS To SZH 13

Anugerah Terindah

Saya tidak tahu mengapa Allah menaruh rasa ini untukmu. Lalu Allah memudahkan jalan kita untuk bersama membangun cinta karena-Nya. Kamu adalah anugerah terindah dari Allah yang harus dijaga dengan sangat baik.

***
Sebentar lagi kita menuju kepada hari yang sangat dinanti oleh setiap manusia
Bahkan diluar sana banyak sekali orang yang merindukan hari itu
Sungguh ini adalah karunia yang sangat luar biasa dari Allah
Sebentar lagi kita akan diikat dengan ikatan suci pernikahan

Disaat banyak orang dalam shalat malamnya menjerit meminta dipertemukan belahan jiwa
Disaat banyak orang diluar sana gelisah karena belum ada kepastian
Disaat banyak orang diluar sana menikah terpaksa karena kecelakaan
Disini kita akan melangsungkan pernikahan dengan mengharap Ridho Allah

Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur
Allah masih sayang kepada kita
Kita dipertemukan dalam tempat yang baik
Kita dipersatukan dengan cara yang baik

Bayangkan banyak orang diluar sana merindukan bisa seperti kita
Mereka hanya bisa bersabar dan mengelus dada
Betapa sangat besar karunia Allah untuk kita
Kita harus bersyukur dengan berusaha membangun cinta karenaNya

Saya tidak tahu mengapa Allah menaruh rasa ini untukmu
Yang saya tahu kamu adalah jiwa baik kesayangan Allah
Yang harus dilindungi dan dijaga sepenuh hati
Yang harus dibahagiakan dan dimuliakan dalam ikatan yang suci

Semoga kita bisa membina ikatan suci ini bersama-sama kedepannya
Tetap berada dalam kebahagiaan dan ketentraman hati
Tetap berada dalam rasa syukur dan kesehatan
Bersama-sama menjemput Ridho Ilahi


YS To SZH 12

Super Leader Super Manager

Laki-laki adalah leader, perempuan adalah manager. Leader bertugas memimpin keluarga, menentukan arah tujuan keluarga, menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Manager bertugas mengawasi dan mengevaluasi segala sesuatu yang terjadi agar tidak keluar dari tujuan bersama.  

***

Ketika kita memutuskan untuk menikah, maka kita akan menjadi sebuah team yang mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai. Apabila kita ingin mencapai tujuan kita bersama yaitu membentuk keluarga harmonis maka kita harus menjadi team yang baik.
Team yang baik berasal dari kerjasama yang baik antara kita berdua. Oleh karena itu, agar kita bisa bekerjasama dengan baik maka harus ada jobdesk yang jelas diantara kita. Dalam goresan kali ini saya ingin menawarkan sebuah konsep pembagian kerja dimana laki-laki menjadi leader dan perempuan menjadi manager.

Sebagaimana kita ketahui bersama dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa laki-laki adalah pemimpin (leader) atas perempuan. Laki-laki sebagai pemimpin bertanggung jawab atas apa-apa yang dipimpinnya. Disini dapat difahami bahwa laki-laki mempunyai tugas yang berat. Laki-laki berkewajiban memberikan nafkah kepada keluarga, menjaga diri dan keluarganya dari api neraka dan menjadi tulang punggung keluarga. Selain itu laki-laki dituntut untuk menjadi sosok yang mampu melindungi, mengayomi, memberikan contoh yang baik bagi keluarganya. Oleh karena itulah Laki-laki itu adalah leader.
Disisi lain perempuan juga mempunyai peranan yang sangat penting. Perempuan setelah menikah menjadi orang yang harus paling dihormati dalam keluarga. Sekuat apapun laki-laki, maka dalam pernikahan laki-laki harus sangat berbuat baik kepada perempuan karena sebaik-baiknya laki-laki adalah laki-laki yang paling baik sikapnya kepada pasangan dan keluarganya.
Perempuan juga adalah orang yang harus sangat dimuliakan, apalagi setelah melahirkan dan mempunyai anak. Perempuan berubah menjadi Ibu. Saat itulah perempuan mempunyai posisi yang sangat mulia, bahkan surga pun ada di telapak kaki Ibu, ridho Allah ada dalam ridho Ibu.
Namun sekarang, saya ingin mengajukan jobdesk dimana perempuan itu adalah manager. Manager berperan dalam memantau apa yang terjadi di rumah, mengevaluasi apa yang terjadi sehari-hari di rumah, memantau segala sesuatu di rumah berjalan dengan baik dan rapih. Membantu leader untuk menjaga kesehatan keluarga dengan biasa menyediakan makanan-makanan yang sehat, mengatur cash flow financial keluarga secara cermat dan efisien. Itulah tugas manager.
Semoga kita berdua bisa menjadi team yang baik ya. Semoga kita bisa menjadi super leader dan super manager. Dan kedepannya menjadi Super Mom dan Super Dad. hehe…

YS To SZH 11

Jangan Membesarkan Masalah Kecil

Masalah pasti ada, tapi masalah kecil tidak usah dibesar-besarkan, masalah besar harus kita kecilkan lalu padamkan.

***

Wahai bidadari, semoga kita bisa mencapai mimpi kita berdua untuk membentuk sebuah keluarga yang harmonis. Saya tidak tahu apakah pemikiran kita sama ataukah berbeda tentang konsep “keluarga harmonis”, tapi menurut saya keluarga harmonis itu bukanlah keluarga yang tanpa konflik dan masalah.

Saya memandang konflik adalah pertengkaran antara kita berdua karena perbedaan pola fikir dan pola sikap, sedangkan masalah lebih luas dari itu, masalah bisa timbul dari luar diri kita. Misalnya masalah karena kenaikan harga sembako yang berakibat terhadap ke-stabilan financial keluarga kita, itu kan timbul dari luar diri ya.. J

Intinya, konflik itu adalah bagian dari masalah yang timbul karena pola fikir dan pola sikap kita yang harus kita selesaikan. Sedangkan masalah adalah setiap kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Misalnya, kenyataannya kamu tidak suka makan sayur, kamu berharap tidak makan sayur, lalu saya membeli sayur dan meminta kamu untuk memakannya, maka itu akan menjadi masalah dan bisa menjadi konflik diantara kita.

Contoh lain, misalnya kita berharap bisa liburan 6 bulan sekali keluar pulau, tapi kenyataannya kita tidak bisa berangkat karena satu dan lain hal, maka itu akan menjadi masalah. Karena kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Right?????

Kembali ke catatan, saya meyakini setiap kehidupan keluarga pasti ada masalah di dalamnya. Keluarga yang harmonis sekalipun pasti menghadapi masalah. Justru kalau ada keluarga yang tanpa masalah menurut saya itu adalah keluarga yang tidak sehat. Keluarga yang adem ayem terlihat tanpa masalah bisa jadi masing-masing pasangannya saling memendam perasaan sehingga tidak terbangun sebuah komunikasi yang baik diantara keduanya. Atau yang lebih mengerikan lagi, mungkin diantara pasangan sudah ‘tidak perduli’ lagi terhadap apa yang dilakukan pasangannya. Sehingga tidak ada lagi komunikasi, saling menasihati, saling mengingatkan, saling mencurahkan isi hati. Bukankah keluarga seperti itu adalah keluarga yang tidak sehat?

Wahai bidadari, begitulah pandangan saya tentang masalah. Masalah pasti ada dan akan menghampiri kita. Tapi tak mengapa, insya allah kita berdua akan bisa melewati segala sesuatunya bersama dalam lindungan Allah swt. aamiin

Barangkali yang harus kita lakukan adalah kita sama-sama bersepakat untuk tidak membesar-besarkan masalah kecil. Masalah kecil segera kita padamkan, masalah besar segera kita kecilkan lalu kita padamkan bersama-sama. Intinya kita harus selalu menjaga komunikasi. Apapun perasaan ga enak sekecil apapun yang kamu rasakan, ceritakanlah. Jangan sampai masalah kecil sampai dipendam dalam hati yang lama-lama menjadi masalah yang besar dan meledak menjadi konflik yang dahsyat diantara kita.

Jangan membesarkan masalah kecil, karena kita harus berfokus kepada kebahagiaan. Kita harus berfokus kepada hal-hal yang mengantarkan kita kepada kebahagiaan untuk mencapai tujuan kita bersama membangun sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga harmonis tidak memperbesar masalah yang kecil tentunya, keluarga harmonis adalah diantara anggota keluarganya ada keinginan dan bersikap saling membahagiakan. Namun saat ada masalah yang harus dikomunikasikan maka komunikasi itu sangat penting.

Bersamamu, saya harap kita bisa bersama-sama melewati hidup kita dalam umur panjang, dalam kesehatan, dalam kebahagiaan, dalam kemanfaatan yang besar bagi sesama, dalam sebuah keluarga yang harmonis yang diridho’I oleh Allah swt.

YS To SZH 10

PANCASILA CINTA

Sebagai makhluk sosial, maka manusia tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, dalam hidup ini manusia perlu berinteraksi dengan sesamanya. Dan interaksi yang paling sering dibahas adalah interaksi antara seorang dengan lawan jenisnya karena disana terdapat SESUATU hal yang mengagumkanSurprised smile, dapat membahagiakanOpen-mouthed smile,bisa memberi kegembiraanRolling on the floor laughing, namun bisa memberikan kegelisahanThinking smile, kesedihanSad smile, dan merangsang air mataCrying face. ya SESUATU itu adalah CINTA Red heart

Hanya Untukmu

Terima Kasih telah menerimaku, kan kujaga hatiku hanya untukmu. Takkan ada cinta kedua, ketiga, keempat, karena aku ingin hanya untukmu. Aku telah memilih satu bunga terindah di taman, hanya bunga itu yang akan kugenggam. Aku hanya untukmu, kamu hanya untukku.

***

Awal melihatmu seperti melihat keindahan seorang bidadari
Cantik, menarik, apapun yang ada pada dirimu istimewa
Matamu, bibirmu, senyummu, wajahmu tampak cantik alami
Saat kamu tersenyum bidadaripun cemburu padamu karena mereka tak bisa menandingimu

Banyak orang menyayangimu
Karena kamu mempunyai hati yang baik dan lembut
Banyak orang yang ingin berteman denganmu
Karena kamu pandai menjaga dan menyenangkan hati orang lain

Tutur katamu terjaga, penampilanmu bersahaja
Kamu tidak menampilkan diri sebagai orang yang glamour
Sehingga jauh dari kesan wanita yang sombong dan cari perhatian
Bahkan sejuta kata tak mampu mengurai keindahanmu

Memilihmu sebagai pendampingku adalah sebuah kehormatan
Kamu menerimaku adalah sebuah anugerah yang terindah
Harus dengan apa aku membalas kebaikan hatimu karena bersedia menerimaku?
Kamu pun tahu, aku tak punya harta, ilmu tak seberapa, apalah aku bukan siapa-siapa.

Seperti rakyat jelata mendapatkan seorang putri raja
Di satu sisi aku bahagia, disisi lain merasa tak cukup sempurna untukmu
Kamu datang di hidupku dan mengambil separuh jiwaku
Terima kasih untukmu karena telah menerimaku

Kupastikan cinta ini utuh untukmu, hanya untukmu
Rasanya inipun belum bisa membalas kebaikanmu yang telah menerimaku
Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu, hanya untukmu
Karena kamu separuh jiwaku


YS To SZH 8

Accept the Fault


Saat kita berkomitmen untuk menikah, yang penting kita fahami adalah bahwa kita menikah dengan orang yang tidak sempurna. Adakalanya saya berbuat salah, atau sebaliknya adakalanya kamu yang berbuat salah sehingga menimbulkan konflik diantara kita. Maka jika konflik itu terjadi, kita harus mempunyai sikap toleransi dan ‘menerima kesalahan’ (accept the fault).

***

Wahai bidadari, kemarin kita sudah membahas tentang ikatan yang kuat dalam sebuah pernikahan. Harusnya kita sudah faham kenapa kita harus bersama-sama mempertahankan ikatan yang kuat itu nantinya. Dan sekarang kita akan membahas tentang hal yang dapat melemahkan bahkan memutuskan ikatan yang kuat itu, namanya konflik. Diantaranya konflik bisa terjadi karena perbedaan cara berfikir dan cara bersikap kita satu sama lain.

Wahai bidadari yang baik hati, fahamilah bahwa nantinya kamu akan melaksanakan akad nikah dengan orang yang tidak sempurna. Saya pribadi menyadari sepenuhnya bahwa saya adalah manusia biasa yang tak luput dari salah.

Jika dalam catatan ini sering saya membawa-bawa nama Allah swt bukan berarti saya termasuk orang yang bertaqwa, sungguh sangat jauh saya dari golongan orang yang taqwa, hanya saya mempunyai keinginan untuk menuju kearah sana. Sekali lagi, saya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan-kesalahan, begitupun juga dirimu, bukankah begitu?

Wahai bidadari, disini kita harus menyadari bahwa diri kita ini bukanlah manusia yang suci. Disadari atau tidak, kita itu banyak sekali melakukan kesalahan-kesalahan. Kita harus menyadari bahwa diri ini jauh sekali dari kesempurnaan. Jika kita sudah menganggap diri ini sebagai orang yang baik, maka kita harus cepat-cepat minta ampun kepada Allah swt, baik darimananya? mungkin itu hanya ke riya an atau ketakaburan diri kita saja, naudzubillah.

Wahai bidadari, kembali ke bahasan kita mengenai konflik. Semoga kita sudah faham mengapa bisa terjadi konflik diantara pasangan? yang pasti adalah konflik ini pasti menyapa kepada setiap pasangan. Tiada hubungan pernikahan tanpa ada konflik yang terjadi dalam kehidupan rumah tangganya. Apalagi di masa-masa awal pernikahan, mungkin akan terjadi banyak konflik kecil diantara kita.

Wahai bidadari, kita juga harus menyadari bahwa kita lahir dari orang tua yang berbeda. Kita mewarisi sifat genetis yang berbeda. Kita dibesarkan dengan didikan dan lingkungan yang berbeda, kita tumbuh dan berkembang dengan teman-teman yang berbeda. Begitu banyak perbedaan diantara kita hingga kita memiliki pola fikir dan pola sikap yang berbeda pula. Dan setiap orang itu unik dan khas dengan karakter yang berbeda dari orang lain.

Perbedaan pola fikir dan pola sikap kitalah yang dapat menimbulkan konflik. Selain itu, konflik bisa juga terjadi karena salah satu dari kita melakukan kesalahan. Iya, sempat saya singgung diawal bahwa kita berdua adalah manusia biasa yang sangat mungkin untuk melakukan kesalahan.

Wahai bidadari, jika setelah menikah lalu diantara kita ada yang melakukan kesalahan sehingga menimbulkan sebuah konflik, maka penting untuk kita bersikap toleransi dan ‘menerima kesalahan’ tersebut. Toleransi itu kita menyadari bahwa dia (pasangan kita itu) adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah. Sedangkan menerima kesalahan adalah tetap bersikap baik walaupun dia berlaku salah.
Untuk memahami konsep toleransi dan menerima kesalahan, coba kita bayangkan saat kita sedang mengajar di kelas, lalu ada salah satu murid kita berbuat salah sehingga mengganggu perasaan dan membangkitkan kemarahan kita. Apa yang akan kita lakukan? mungkin saat saya yang mengajar saya akan bersikap:

1.   1. Memaklumi bahwa anak-anak memang sikapnya begitu (toleransi)

2. 2.      Yasudah, anak-anak sudah berbuat salah, saya tidak perlu membentak-bentaknya, saya tidak perlu memukulnya, saya menerima kesalahannya, namun selalu ada konsekuensi dari sesuatu yang dilanggar berdasarkan kesepakatan yang sudah kita sepakati diawal (accept the fault & rules and consequention)

3.      3. menasihati dengan cara yang baik agar kedepannya semoga anak-anak bisa lebih baik lagi dalam bersikap.

Begitupun dalam kehidupan keluarga kita nantinya, pasti ada konflik karena salah satu dari kita sengaja/ tidak sengaja melakukan kesalahan. Saat saya bersikap salah, tolong dimaklumi dulu karena saya adalah manusia biasa yang tak luput dari salah, terimalah kesalahan saya kalau itu sudah terjadi, mau diapakan lagi kalau kesalahan itu sudah terjadi?. Lalu nasihati saya dengan cara yang lembut dan kata-kata yang baik.

Namun saat ada yang melakukan kesalahan diantara kita, tentunya yang benar lebih baik memaafkan yang salah, tapi yang salah harus tetap mendapatkan konsekuensi, apalagi jika kesalahannya itu besar. Selingkuh misalnya adalah kesalahan yang sangat besar, dan tiada konsekuensi yang lebih pantas selain berpisah, walaupun diantara pasangan sudah saling memaafkan.

Wahai bidadari, semoga kehidupan keluarga kita kedepannya selalu berada dalam kebahagiaan dan kita bisa mencapai harapan kita untuk membentuk keluarga yang harmonis. Oleh karena itu, dengan adanya goresan ini, diharapkan kita lebih hati-hati lagi dalam bertindak dan saat kita berinteraksi kedepannya. Dan jika terjadi konflik, semoga kita bisa menyelasaikannya secepatnya dan kita kembali ke kehidupan kita yang bahagia.

YS To SZH 7

Ikatan yang Kuat


Wahai bidadari, menikah bukanlah hal yang main-main. Dalam pernikahan terdapat sebuah ikatan yang kuat “mitsaqon gholidlo”. Ikatan itu mengikat antara kita dan Allah swt, dan Allah sangat benci jika ikatan itu sampai putus. Maka sebesar apapun rintangan yang akan kita hadapi nanti, kita harus bersama-sama menjaga ikatan itu agar tidak putus.

***

Wahai bidadari, pada catatan kali ini (catatan ke 6 YS To SZH) saya teringat perkataanmu yang luar biasa yang saya jadikan pokok bahasan kali ini. Ingatkah kamu saat kamu berbicara “saat aku menerima khitbahnya akang (B.Indo= Kakak), maka komitmen yang ada bukan hanya komitmen antara aku dan akang, tapi juga komitmen antara kita dan Allah”. Tahukah kamu, itu adalah kalimat yang sangat luar biasa. Tentunya kalimat itu tidak pernah saya lupa dan saya telah men“save” kalimat itu di hard disk di fikiran saya, hehe ..

Subhanallah, rasanya saya tidak salah mencari pasangan saat saya mendengar kamu berbicara seperti itu dan saya sangat bersyukur mendapat pasangan seperti kamu. Rasa syukur ini harus saya buktikan dalam sikap saya secara nyata, do’akan saya agar saya bisa membahagiakanmu selalu, tidak pernah menyakiti hatimu, mampu membimbingmu dengan baik, menjadi ayah yang hebat, dan mampu memberikan kecukupan (materi dan kasih sayang) untuk kehidupan keluarga kita dalam keharmonisan dan lindungan Allah swt. aamiin

Wahai bidaadari, kalimatmu itu senada dengan kalimat Allah swt yang menyebutkan bahwa dalam pernikahan itu terdapat ikatan yang sangat kuat “mitsaqon gholidlo”. Ikatan itu mengikat antara kita dan Allah swt, dan Allah swt sangat benci jika ikatan itu sampai putus. Bukankah satu-satunya hal yang halal namun dibenci Allah swt adalah putusnya ikatan yang kuat itu (bercerai)?

Tentunya kita tidak menginginkan hal itu terjadi. Oleh karena itu, kita harus sekuat tenaga dengan penuh do’a untuk menjaga ikatan itu tetap kuat agar Allah swt tidak membenci kita. Komitmen antara kita dan Allah itu harus kita pertahankan bersama-sama, bagaimanapun caranya.

Wahai bidadari, saat kita berkomitmen untuk menikah dengan niat karena Allah ta’ala, dengan komitmen yang telah kita buat bersama, dengan menjadikan Qur’an dan Sunnah sebagai asas di keluarga kita kelak, dengan rasa ingin saling membahagiakan dan membentuk keluarga harmonis, dengan kemampuan untuk mencintai dan menyayangi, semoga Allah swt meridlo’I nya dan ikut menjaga agar ikatan yang kuat itu tidak sampai putus.

Bayangkan juga orang-orang yang nantinya hadir dan ikut mendo’akan dalam acara akad nikah kita, insya allah akan banyak orang yang datang dan lebih banyak lagi orang yang mendo’akan kita. Jika sampai ikatan kita sampai putus, maka kita harus meminta maaf kepada semua orang itu karena kita tidak bisa mengabulkan harapan mereka. Mereka yang memberikan do’a restu, yang nanti datang dan mendo’akan kita, tentunya juga mereka ingin kita menjadi keluarga yang harmonis dan langgeng, iya kan?

Wahai bidadari yang baik hati, semoga kita selalu ingat dan harus selalu ingat tentang hal ini, kita mempunyai komitmen kepada Allah swt saat kita menikah dan kita harus menjaga harapan orang-orang yang memberikan do’a restunya untuk keharmonisan dan kelanggengan ikatan pernikahan kita kelak.

Jika terjadi konflik diantara kita nanti, saya harap kita ingat tentang hal ini hingga kita bisa menekan ego kita masing-masing dan berdiskusi dengan kepala dingin dan objektif, dan mengembalikan semuanya kepada Allah dengan mencari solusinya dari Qur’an dan Sunnah terlebh dahulu. Saya setuju denganmu jika terjadi konflik maka kita akan menyelesaikannya dihari yang sama, jangan sampai saat kita tidur ada perasaan jengkel yang kita pendam.

Wahai bidadari yang bijak, terima kasih karena telah menerimaku menjadi teman hidupmu, dan terima kasih atas kalimatmu yang luar biasa itu. Semoga kita tetap bisa saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, dalam keluarga yang harmonis yang diridho’I oleh Allah swt J


YS To SZH 6

Pacaran Setelah Menikah, Why Not !


Wahai bidadari, kita adalah salah satu pasangan yang beruntung mendapatkan karunia ini. Bekomitmen menikah tanpa proses pacaran. Dengan segala keraguan yang ada, kita memilih untuk berkomitmen menikah karena Allah swt. Semoga Allah swt mengindahkan proses pacaran kita SETELAH MENIKAH.

***

Wahai bidadari, kalau kita mendengarkan lagu, banyak sekali lagu yang menceritakan tentang pacaran. Kalau kita menonton film, banyak sekali film itu menceritakan tentang kisah pacaran. Pacaran adalah life style masa kini, yang ga pacaran seolah ga keren, yang jomblo seakan ga laku.

Namun, kita melawan arus, kita anti mainstream, kita baru bertemu 2 hari langsung saya mengajukan diri untuk meng-khitbah-mu. Lalu kita melangsungkan acara khitbah, apakah kamu melihat ini sangat luar biasa? berkomitmen menikah tanpa proses pacaran.

Wahai bidadari yang baik hati, banyak orang yang ragu untuk menikah tanpa pacaran, mungkin kamu sendiri juga diliputi keraguan awalnya. Banyak sekali bisikan-bisikan syetan pastinya,

“kalau ga pacaran berarti ga ada proses perkenalan dulu dong?”

 “kalau ga pacaran, kita ga akan tau karakternya dia dong?”

“kalau ga pacaran nanti menyesal setelah menikah karena salah pilih loh?”

“kalau ga pacaran, seperti beli kucing dalam karung”

bla bla bla bla bla… dan bisikan-bisikan yang lainnya…

Wahai bidadari, jalan yang kita pilih ini insya allah adalah jalan yang baik. Asal jalan yang kita pilih ini diniatkan karena memuliakan Allah swt. Komitmen untuk menikah tanpa pacaran yang diniatkan karena memuliakan Allah swt adalah jalan yang baik untuk kita sekarang dan kedepannya insya Allah. Semoga hubungan kita kelak selalu diberikan kaharmonisan, keberkahan, dan diberi panjang umur dalam kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin…

Wahai bidadari yang baik, kita akan pacaran, tapi kita pacarannya setelah menikah. Itulah yang akan kita lakukan setelah akad nanti Insya Allah. Pertama, kita akan pergi ke pulau dewata untuk menghabiskan cuti dan mengisi 'golden time' kita berdua. Bukankah menyenangkan pacaran setelah menikah? kita bisa “traveling halal”? hehe...


Jadi, pacaran setelah menikah? why not !, we will do it.. may Allah swt always bless us :D  

(YS To ZSH 5)

Selalu Bersamamu, Bidadariku..


Setelah kamu menerima khitbahku, tertutup hati ini untuk wanita lain. Aku hanya mengizinkan kamu yang mengisi hatiku. Kamu akan menjadi separuh jiwaku. aku ingin selalu bersamamu dalam suka dan duka, kuharap kita selalu bersama membangun cinta karena Ilahi.

***

Setelah menikah kita akan menjadi satu jiwa dalam dua raga
Sedih, bahagia, suka duka tentunya akan kita lewati bersama
Lika-liku kehidupan memang akan kita hadapi bersama
Kuharap kita bisa menghadapi semua bersama, bidadariku

Bersamamu adalah karunia yang indah dari Tuhan
Kamu mempunyai banyak pilihan untuk kamu pilih sebagai teman hidup
Tapi kamu memilihku untuk selalu menemanimu
Tentu itu adalah karunia yang sangat indah bagiku

Kamu bersedia menerima aku apa adanya dengan segala kekuranganku
Kamu bersedia menjadi penyejuk mata pelipur lara disaatku gundah
kamu bersedia mendengarkan celotehanku dan sabar mengahadapi keegoisanku
Harus seperti apa aku membalas semua kebaikanmu, wahai bidadariku?

Bidadariku, ajari aku untuk selalu mencintaimu dengan baik
Beritahu aku apa yang kamu suka dan apa yang kamu tidak suka
Beritahu aku apa yang harus aku perbaiki dari sikapku
Karena aku ingin menjadi yang terbaik saat bersamamu

Selalu bersamamu adalah hal terindah dalam hidupku
Sendiri mungkin aku akan banyak menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia
Tapi kelak bersamamu, senda gurau pun menjadi pahala
bukankah itu hal yang luar biasa, karenanya aku ingin selalu bersamamu bidadariku

Bersamamu, kita akan tumbuh bersama
Kita akan menua bersama-sama
Sampai kita tidak mampu lagi berbuat apa-apa dalam hidup ini
Saya harap kita akan melewati waktu yang panjang bersama dalam kebaikan

Hidup bersama dengan baik, berkata baik, bersikap baik, dan selalu memperbaiki diri
Saya harap kita akan membesarkan anak-anak kita dengan baik
Ajari aku untuk menjadi suami dan ayah yang terbaik untuk kalian
Kamu mempunyai banyak pengetahuan dalam hal itu, ajari aku wahai bidadariku

Sesungguhnya aku mahluk yang lemah
Yang sering merasa gelisah dan gundah
Jadi tolong bersabarlah dalam menghadapiku wahai bidadari
Peluk dan ciumlah aku saat aku gelisah

Kuatkan aku saat aku merasa lemah
temani aku saat aku butuh kamu
Sabarkan aku ketika aku merasa tak sabar
Tolong jangan berselisih saat aku lelah bekerja

Wahai bidadariku, terima kasih telah memilihku
Terima kasih sudah mau menjadi teman hidupku
Terima kasih sudah mau bersamaku mengarungi hidup ini
Terima kasih sudah mau menua bersama-sama

Akan kuhadiahkan hidupku untukmu
Akan kupastikan tiada wanita lain selainmu
Walaupun itu tak cukup membalas kebaikanmu
Aku hanya berharap kamu bahagia saat kita bersama         

(YS To SZH 4)

Cinta Membutuhkan Persahabatan


Jika kita tidak bisa bersahabat, maka akan sangat sulit untuk membangun cinta. Setelah menikah kita akan selalu bersama, jika kita tidak bisa menjadi sahabat baik, maka hari-hari akan seperti di neraka. Sebaliknya, jika kita mampu bersahabat dengan baik, rumah itu serasa surga.

***

Wahai bidadari yang baik hati, tepat sebulan lagi dari hari ini 18 September 2014 kita akan melangsungkan akad nikah insya allah. Namun apakah pernah terfikirkan olehmu setelah akad nikah nanti, kita akan selalu bersama, siang malam, tiap hari, tiap bulan, tiap tahun, kita akan selalu bersama-sama insya allah sampai azal memisahkan kita sementara. Dan semoga kita berkumpul kembali di surgaNya. aamiin..

Wahai bidadari yang nanti menjadi penyejuk hati, jikalah umur kita panjang atau sampai diusia rata-rata harapan hidup yaitu 70 tahun, maka kita akan selalu bersama dalam waktu sekitar 40-50 tahun kedepan. Yah, kita menghabiskan 2/3 umur kita dalam kebersamaan setelah menikah nanti.
Tentu 40-50 tahun itu bukanlah waktu yang sebentar, itu adalah waktu yang panjang. Oleh karena itu, dalam waktu yang panjang itu tentunya kita ingin melewati setiap tahun, setiap bulan, setiap hari, bahkan setiap detiknya dengan kebahagiaan bukan?. Yah, saya juga ingin melewati hari-hari yang indah dan bahagia itu denganmu.

Oleh karena itu wahai bidadari, supaya hari-hari kita bersama itu menjadi indah dan bahagia, kita perlu menjadi sahabat, bukan sekedar sahabat tapi menjadi sahabat baik, atau kata anak-anak kita itu harus jadi BFF (Best Friend Forever). hehe..

Sangat banyak saya melihat contoh kehidupan rumah tangga diluar sana yang gagal menjaga keharmonisan keluarga, dikarenakan mereka tidak bisa bersahabat satu sama lain. Komunikasi jarang, asyik dengan hobi masing-masing, sibuk dengan pekerjaan masing-masing, ‘keukeuh’ dengan ego masing-masing, lebih senang curhat dengan orang lain daripada dengan pasangan, anak tidak mendapat perhatian, sampai terjadi penghianatan terhadap pasangan. Tentunya kita tidak ingin kehidupan keluarga kita kelak menjadi seperti itu. Naudzubillah tsumma naudzubillah…

 Wahai bidadari, sebelum dilanjutkan mari kita berdo’a bersama-sama dari sekarang, semoga kehidupan keluarga kita nanti menjadi keluarga yang harmonis, bahagia dalam naungan kasih sayang Allah swt. Semoga Allah swt menjadikan rumah kita kelak seperti surga, yang kita betah tinggal disana karena kita merasa tenang, tentram, dan nyaman saat bersama-sama. aamiin..

Semoga setelah kita meluruskan niat untuk menikah karena untuk memuliakan Allah swt, maka Allah senantiasa membantu kita dalam membangun cinta karenaNya dan menjadikan kita sabaik-baiknya sahabat, sebaik-baiknya teman hidup, sebaik-baiknya teman sejati, sebaik-baiknya belahan jiwa.
Wahai bidadari, untuk bisa menjadi BFF (best Friend Forever) tentunya kita butuh untuk menjalankan komitmen yang sudah kita sepakati bersama-sama. Disana dapat kita cermati bagaimana caranya agar kita bisa menjadi BFF. Hanya sekarang, saya akan menuliskan apa-apa yang pernah kita diskusikan sebelumnya tentang kehidupan setelah menikah. Saya fikir ada poin-poin penting yang bisa saya goreskan disini untuk menjadikan kita BFF, saya fikir kita akan melakukan hal-hal ini setelah menikah nanti;
1.    1.  Makan diusahakan selalu bersama

2.      2. Ngobrol bersama minimal 30 menit setiap hari, tentunya tidak ngomongin orang lain atau gossip yah hehe..

3.      3. Selalu menjaga hak-hak sahabat seperti menjaga senyuman, salam, sapa, sopan, santun

Mungkin hal-hal diatas seperti hal kecil saja, tapi saya banyak melihat kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis kebanyakan tidak melakukan hal-hal kecil seperti diatas.

Sekali lagi, semoga Allah swt yang Maha Lembut melembutkan hati kita untuk bisa saling berbuat baik kepada pasangan dan keluarga. karena sebaik-baiknya manusia dialah yang paling baik sikapnya terhadap pasangan dan keluarganya.


YS To SZH 3