Puzzle Kehidupan

Terkadang kita harus tersesat lebih dulu untuk dapat menemukan jalan yang sesungguhnya, agar kita bisa yakin dan bersyukur (Syifa Zulfa Hanani).

***

Pada bulan agustus lalu saya membaca sebuah tulisannya Syifa Zulfa Hanani yang sekarang menjadi calon istri saya tentang puzzle kehidupan. Tulisannya cukup menarik karena disana saya bisa mengetahui bahwa pada awalnya Teh Syifa tidak mau menjadi seorang guru tapi malah mengambil jurusan Pendidikan Khusus di UPI dan sekarang malah jadi guru beneran di Cugenang Gifted School. hehe..

Tapi siapa yang menyangka teh Syifa yang dulunya galau dan merasa tersesat dengan pilihannya malah sekarang berbalik suka menjadi seorang guru. Dalam ketersesatannya itu saya lihat teh Syifa mencoba dulu berkarir di bidang non-pendidikan untuk menghindari menjadi seorang guru. Namun saat teh Syifa mulai menjadi guru disana teh Syifa menjadi yakin dan nyaman dengan profesi itu. Memang benar Terkadang kita harus tersesat lebih dulu untuk dapat menemukan jalan yang sesungguhnya, agar kita bisa yakin dan bersyukur.

Kembali ke konsep catatan ini yang konsen membahas tentang pernikahan dan kehidupan pasca menikah, maka terinspirasi dari tulisannya teh Syifa, saya akan mencoba membahas tema puzzle kehidupan dalam sudut pandang pernikahan. Siaaaaap?

Kata kunci dari kalimat yang teh syifa buat diatas adalah “tersesat”, “yakin” dan “bersyukur”. Oke, kita bahas dulu tentang kata yang pertama, “tersesat”. Dalam pernikahan saya berpandangan bahwa kata tersesat itu bermakna kita berbuat salah kepada pasangan baik disengaja maupun tidak disengaja. Tersesat itu adalah kita memilih sikap yang salah saat beinteraksi. Tersesat itu jika pernikahan kita tidak mempunyai arah yang jelas untuk dituju. Tersesat itu adalah disaat kita keukeuh dengan sikap kita terhadap pasangan padahal kita tahu itu salah. Tersesat itu adalah disaat kita mempriotaskan orang lain daripada keluarga karena seharusnya keluarga yang jadi nomor satu.

Kenapa kita bisa tersesat? karena bisa jadi kita tidak tahu jalan, atau tahu jalan tapi malah memilih jalan yang lain. Untuk meminimalisir ketersesatan kita dalam sebuah pernikahan maka kita harus selalu meng upgrade ilmu kita tentang pernikahan, tentang relationship baik dari segi agama maupun dari segi keilmuan yang lainnya seperti sosial, sains, antropologi, pendidikan, dll. Saya senang sebelum kita menikah, teh Syifa sudah menamatkan membaca satu buku yang bagus dari Asma Nadia tentang pernikahan yang berjudul “Sakinah Bersamamu”. Setidaknya isi buku itu bisa menjadi gambaran tentang bagaimana sih kehidupan setelah menikah itu, nice. J

Belajar, belajar, dan terus belajar. Kita harus selalu belajar terutama belajar membahagiakan pasangan karena kita menikah diusia yang relatif muda maka sekarang kita konsen untuk belajar saling mengerti. Disaat orang-orang sibuk belajar buat ikutan tes CPNS, saya malah sibuk belajar buat ngertiin kamu. #nikahmuda  hehe…

Hidup adalah pilihan, dan tersesat adalah salah memilih. Cara terbaik untuk tidak tersesat tentunya adalah melibatkan Allah dalam setiap pilihan. Allah telah memberikan petunjuk untuk segala persoalan-persoalan yang akan kita hadapi kedepannya. Dan kita sudah berkomitmen juga untuk menjadikan Qur’an dan Sunnah sebagai dasar hukum keluarga kita. Karena kita ingin keluarga kita menjadi keluarga yang harmonis yang berada dalam kasih sayang Allah bukan? J

Semoga apa yang menjadi mimpi-mimpi kita itu yang saya tulis di catatan sebelumnya bisa menjadi kenyataan dan kita terhindar dari ketersesatan dan kita harap keluarga kita nantinya selalu ada dalam bimbingan, kasih sayang, dan Ridha Allah swt. Aamiin..

Baru satu kata yang dibahas tentang “tersesat”, kita masih punya dua kata yang belum dibahas tentang “yakin” dan “bersyukur”. Semoga kita bisa membahasnya di catatan-catatan selanjutnya yaa.. 

Terima kasih atas tulisan teh Syifa yang luar biasa. hidup itu seperti puzzle, penuh dengan teka-teki J

Yang mau baca tulisan teh syifa tentang puzzle kehidupan silahkan klik linknya yaa, nyesel kalo g abaca. hehehe



YS To SZH 23


Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, dengan PILIH DULU SALAH SATU OPSI DARI "SELECT PROFIL" atau "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" :)