Izinkan Aku

Izinkan aku membuktikan bahwa kamu tidak salah memilih.

 ***

Mungkin sampai sekarang masih tersimpan keraguan dalam hatimu tentangku. Bagaimana tidak, kita itu bisa dikatakan baru kenal. Kita baru berkenalan secara resmi baru dua bulan saja namun kita sudah berkomitmen untuk menikah, dan pernikahan kita hanya tinggal 14 hari saja. Tentunya masih banyak hal tentang saya yang belum kamu ketahui, begitupun sebaliknya masih banyak hal tentang kamu yang belum saya ketahui.

Sebenarnya saya tidak ingin mengetahui banyak tentang kehidupan masa lalumu, karena saya ingin mencintaimu tanpa terusik dengan masa lalumu. Tapi nampaknya itu tidak bisa karena faktanya dalam proses menuju khitbah kemarin banyak sekali dinamika yang terjadi yang mengharuskan saya untuk terlibat dalam urusan masa lalumu.

Daripada kehidupan masa lalumu saya lebih tertarik untuk mengetahui tentang karaktermu, visi misi mu, pandangan hidupmu, cita-citamu, dan apa yang kamu ingin lakukan kedepannya. Dengan begitu untuk kehidupan kita kedepannya saya bisa memadukan apa yang menjadi tujuan kita bersama.

Saya juga memiliki masa lalu yang berwarna-warni, sama sepertimu. Namun saya takut jika kamu melihat ke masa lalu saya maka semakin tumbuh keraguan yang ada dalam hatimu. Oleh karena itu izinkanlah saya untuk membuktikan kepadamu, bahwa kamu tidak salah memilih.

Mungkin saya butuh waktu untuk membuatmu yakin kepada saya 100%, saya mengerti itu. Saya akan berusaha dengan kemampuan terbaik saya untuk selalu berusaha membahagiakanmu, memberikan perhatian kepadamu, perduli kepadamu, sayang kepadamu. Semoga dengan itu, Allah meyakinkan hatimu 100% untuk yakin kepada saya.

Semuanya butuh proses, selama ini saya pun sudah berusaha meyakinkanmu baik dengan kata-kata terlebih dengan perbuatan. Namun apabila masih ada keraguan dari hatimu maka bersabarlah, biarlah waktu yang berbicara, biarlah waktu yang membuktikan bahwa saya memang sangat mencintaimu. Saya pun akan menunggu kamu berkata “memang benar saya tidak salah memilih kamu” pada saatnya nanti.

Sementara saya berusaha membuktikan kepadamu bahwa kamu tidak salah memilih, maka saya juga kalau boleh meminta maka saya akan meminta kepadamu, tolong buka hatimu untukku. Terimalah kehadiran saya sebagai imammu dengan setulus hatimu. Terimalah saya menjadi belahan jiwamu. Terimalah saya sebagai teman hidupmu. Terimalah saya menjadi sahabatmu. Terimalah saya sebagai pelindungmu. Terimalah saya sebagaimana saya apa adanya.

Dengan begitu saya akan berusaha untuk menjadi imam yang baik yang selalu membimbingmu namun ingatkan jika saya salah.

Saya akan berusaha menjadi pelipur laramu, namun ingatkan saya jika saya tidak bisa menjadi pendengar yang baik untukmu.

Saya akan berusaha menjadi sahabat terbaikmu, namun ingatkan saya saat kamu merasa kurang mendapat perhatian dan kepedulian.

Saya akan berusaha menjadi tulang punggung keluarga yang mensejahterakan dan membahagiakan keluarga, namun ingatkan saya jika saya bersifat malas.

Saya akan berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu, namun terimalah saya dngan apa adanya saya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.


-YS To SZH 19-


Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, dengan PILIH DULU SALAH SATU OPSI DARI "SELECT PROFIL" atau "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" :)