Jangan hidup kalau tidak bahagia. Sesungguhnya kasih sayang Allah kepada kita tiada tara. Allah memberikan kita banyak potensi agar kita menjalani hidup dengan bahagia. Ketika kita bersedih, Allah selalu siap menampung curahan hati kita lewat perantara ibadah. Dalam setiap kesedihan dan kegelisahan Allah pun senantiasa menyapa kita dengan kalimat “janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”. Allah yang menamakan diriNya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang adalah yang paling menyayangi kita dari siapapun dan Allah sangat menginginkan kita hidup dalam kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Jangan hidup kalau tidak bahagia. Rasulullah saw adalah sosok mulia yang sangat mencintai kita dan menginginkan kita untuk bahagia. Terbayang ketika beliau menanti ajal nya dan yang disebut oleh beliau adalah kita selaku ummatnya, “ummatku… ummatku.. ummatku” lirih ucapan Rasulullah sebelum beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir. Rasulullah saw sangat mencemaskan nasib dan kondisi kita selaku ummatnya. Kasih sayang Rasulullah kepada kita ummatnya tiada tara.
Jangan hidup kalau tidak bahagia. Tanpa kita sadari di sekeliling kita terdapat orang-orang yang sangat menyayangi kita. Keluarga kita terutama orang tua kita adalah kumpulan malaikat yang sedari kecil sangat menyayangi kita. Keluarga, adalah malaikat yang sangat mengharapkan kita bahagia dalam menjalani hidup ini. Semenjak kecil apapun dikorbankan oleh keluarga kita untuk pendidikan kita yang pada ujungnya mereka sangat ingin melihat kita bahagia menjalani hidup ini. Kalaulah saat ini kita hidup tidak bahagia, bayangkan betapa sedihnya mereka karena impian mereka adalah membahagiakan kita.
Jangan hidup kalau tidak bahagia. Pasangan kita juga adalah malaikat
yang setia mendampingi hidup kita. Dia rela meninggalkan kehidupannya yang nyaman dengan keluarganya demi hidup bersama kita. Padahal mungkin keputusannya meninggalkan keluarga akan membawanya dalam kehidupan yang penuh dengan perjuangan, penuh dengan kerja keras, memerlukan kesabaran dan ketabahan. Dia meninggalkan zona nyamannya untuk hidup bersama kita adalah anugerah yang luar biasa. Padahal diluar sana boleh jadi masih banyak orang lain yang lebih baik daripada kita untuk dijadikan pendamping hidup dan lebih bisa membahagiakannya, namun dia lebih memilih kita. Dialah pasangan kita, bidadari kita yang juga menginginkan kita hidup dalam kebahagiaan.
Jangan hidup kalau tidak bahagia adalah ungkapan bahwa disekeliling kita ternyata terdapat banyak sekali yang mencintai kita dan mengharapkan kita hidup dalam kebahagiaan. Namun kita malah lebih sering gelisah, cemas, galau dalam menjalani hidup ini. Bahkan bisa jadi hal-hal yang kecil seakan menjadi bencana besar yang menghalangi diri kita dari kebahagiaan. Misalnya jerawat yang kecil saja mampu membuat hidup kita menderita dan gelisah.
Gelisah, cemas, takut, galau, atau apapun itu namanya seakan adalah teman setia bagi sebagian orang yang hidupnya tidak bahagia. Ada juga orang-orang yang merasa dirinyalah orang yang paling menderita di dunia ini dibandingkan dengan siapapun. Adajuga orang-orang yang minder dengan apa yang dimilikinya atau minder atas sesuatu yang menimpanya sehingga membuat dia tidak mau bergaul dan hanya mengurung diri dalam rumah.
Ada orang-orang yang bersedih berkepanjangan karena ditinggalkan oleh orang atau sesuatu yang sangat dicintainya. Ada orang-orang yang tidak mempunyai semangat untuk hidup karena merasa tidak mempunyai tujuan dan harapan lagi, orang-orang seperti itu sudah dipastikan hidupnya menderita. Karena harapan atau mimpi adalah sesuatu yang mampu membuat kita bertahan untuk hidup, jikalah kita sudah tidak mempunyai harapan lagi, untuk apa kita tetap hidup. Orang yang hidup tapi tidak mempunyai harapan tidak ada bedanya dengan mayat hidup.
Hidup dalam kebahagiaan adalah idaman bagi setiap orang yang hidup. Bahagia bisa jadi adalah sesuatu yang sangat berharga bagi orang-orang yang hidup dalam kegelisahan. Bahagia adalah tanda sehat atau tidaknya seseorang karena kebahagiaan dalam jiwa akan menghasilkan tubuh yang sehat. Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang berbahagia.
Menjadi orang yang bahagia itu perlu dilatih seperti juga untuk menjadi seorang yang “penyedih” juga perlu dilatih. Jikalau dalam hidup ini kita merasa menderita, banyak gelisah, banyak galau, dan banyak sedihnya itu karena diri kita sudah banyak berlatih untuk bergalau-galau, menderita-derita, bersedih-sedih, sehingga sifat negatif itu sudah menjadi kebiasaan dan menjadikan karakter kita adalah karakter yang penyedih, pemurung, pemalas, peminder dan sebagainya.
Namun banyak orang-orang penyedih di luar sana yang mencari kebahagiaan dengan cara yang semu yang menurut mereka cara tersebut mampu membuat hidupnya bahagia. Memakai obat-obatan terlarang, meminum minuman keras, bermain wanita misalnya tak hayal menjadi “pelarian” bagi para penyedih di luar sana. Sungguh cara-cara yang tidak baik tidak akan membuat penyedih berubah menjadi “pembahagia” karena bahagia adalah sesuatu yang baik yang hanya bisa dicapai dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang baik.
Sekali lagi, hidup dalam kebahagiaan itu perlu dilatih. Menjadi orang yang bahagia adalah hasil latihan dari pembiasaan-pembiasaan yang mengantarkan kita kedalam kebahagiaan dan hidup yang bermakna. Setidaknya ada 7 pembiasaan yang harus kita lakukan untuk kita menjadi pribadi yang bahagia. Kedepan Insya Allah akan dipaparkan pembiasaan apa saja yang akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang bahagia. Karena ketika kita bahagia, kita dapat bangun di pagi hari dengan semangat dan senyuman, menjalani hari-hari dengan keceriaan, melejitkan potensi diri, hidup dalam semangat dan berdedikasi tinggi dalam bekerja dan siap menularkan kebahagiaan itu minimal bagi orang-orang terdekat yang sering kita temui sehari-hari sehingga kehadiran kita sangat dirindukan.