IBU YANG BIJAK

Hati saya itu lemah, jadi saya minta jangan siksa hati saya.
Hati saya paling tidak bisa melihat orang yang saya sayangi bersedih atau menderita.
Jadi tolong jangan menangis lagi, jangan bersedih lagi.
Apapun yang membuatmu tidak menangis dan bersedih, akan saya lakukan.

Suatu ketika saya di pantai sedang liburan.
Bersama keluarga dan teman-teman.
Tiba-tiba Ibu saya sakit, dan saya menangis…
Ditengah keramaian, diantara orang yang sedang menikmati indahnya pantai.
Ditanya oleh kerabat, “kamu kenapa?” saya hanya bisa terisak sambil memeluk Ibu saya.

Hati saya memang lemah, lemah sekali jika saya mengetahui orang yang saya sayangi menangis, bersedih, atau sakit.
Bukan berarti saya melarang kalian orang yang saya sayangi itu untuk menangis.
Menangislah, menangis dan biarkan rasa sedih itu pergi bersama air mata.
Tapi tolong jangan bersedih yang berlarut-larut.
Karena kesedihanmu itu membuat hati saya juga bersedih.
           
Sekarangpun hati saya sedang bersedih,
Karena ada orang yang saya sayangi sedang bersedih hatinya.
Mungkin saya yang membuatnya bersedih.
Mungkin kehadiran saya di hidupnya sudah membuat dia meneteskan air mata.

Lalu saya ceritakan hal ini kepada Ibu, yang menurut saya beliau adalah "wanita yang bijak".

Saya bertanya, “apakah saya harus mundur saja? Apakah saya harus pergi dari hidupnya? Saya sangat tidak tega melihat dia menangis.. sungguh sangat sakit hati ini melihat dia bersedih..”

Ibu yang bijak itu berkata:


 “jangan bersedih, jangan mundur, sedih dan bahagia adalah hal yang biasa dalam hidup ini.. jalanilah episode ini dengan hati yang ringan, hati yang berbahagia, dan serahkan hal ini pada Allah, agar Allah memberikan petunjuk dan membawamu kepada takdir terbaik dari-Nya”

“kamu punya masalah, Ibu juga punya masalah,bahkan lebih besar dan lebih banyak dari masalah kamu. dan semua orang yang hidup di dunia ini juga punya masalah, memang dalam hidup ini kadang kita dihadapkan kepada dua pilihan, pilihan yang sangat berat untuk mengambil salah satunya, namun kita harus tetap memilih, sesakit apapun itu. Itu adalah konsekuensi hidup.”

“jika kamu merasa berat dan bimbang dengan pilihanmu, libatkanlah ALLAH, karena Allah lah sebaik-baiknya pengatur segala urusan, Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. Memohon ampunlah, bersabarlah, dan laksanakan shalat istiqoroh, meminta lah kepada Allah, dan sebagai konsekuensinya, kamu harus menjalani apa yang Allah yakinkan dalam hatimu, bertawakallah, itulah jawaban dari Allah, laksanakanlah, dan berbahagialah dengan pilihan ALLAH untukmu itu.” Itulah jawaban dari Ibu yang bijak.

Terimakasih Ibu, kalimatmu akan selalu kuingat dan kuabadikan dalam postingan kali ini.
Beruntungnya saya dikenalkan dengan sosok “IBU YANG BIJAK”.


Artikel Terkait:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, dengan PILIH DULU SALAH SATU OPSI DARI "SELECT PROFIL" atau "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" :)