Namun pada kesempatan kali ini saya sedang tidak ingin memposting tentang dunia akademik saya (insya Allah postingan tentang sidang skripsi bakal saya posting lain kali, sabar yaa.. wkwkwk ), tapi sekarang saya akan menceritakan pengalaman “RIHLAH” saya sebagai “alumni” PRMA (Pemuda-Remaja Masjid Agung) Sukabumi bersama pengurus PRMA yang sekarang. (gini-gini juga gw itu remaja masjid bro !! hehe… )
Langsung aja ke cerita rihlahnya mas bro/mba bro..!! check it out !
Awalnya saya mendapat SMS
dari rekan-rekan saya sesama “alumni” PRMA Sukabumi yang intinya pengurus PRMA yang sekarang mengundang kepada alumni pengurus PRMA untuk mengikuti kegiatan Rihlah yang pesertanya adalah para siswa/i SMP-SMA yang pernah mengikuti SANLAT (Pesantren kilat) di Masjid Agung Kota Sukabumi Ramadhan kemaren.
buat yang belum tau apa itu “RIHLAH”, saya kasih bocoran nih sedikit. . .
RIHLAH itu sendiri berarti bepergian; perlawatan; perjalanan; pelancongan; darmawisata. Namun, kebanyakan anak kampus (mahasiswa)/ para santri mendefinisikan rihlah hanya mengacu pada WISATA/ REFRESHING saja. Padahal arti kata rihlah itu sendiri mempunyai makna yang lebih luas daripada sekedar bepergian untuk WISATA saja.
Sebenarnya arti kata rihlah itu tidak terbatas kepada Wisata saja. Dapat dikatakan bahwa rihlah itu adalah aktivitas yang mengharuskan kita untuk "BEPERGIAN” keluar dari rumah dan tidak terpaku untuk kegiatan WISATA. Misalnya bepergian untuk mencari keselamatan seperti hijrah yaitu keluar dari negara yang penuh bid’ah atau dominasi haram bisa disebut sebagai rihlah.
Atau bepergian dengan tujuan untuk ibadah seperti bepergian untuk mencari ilmu, menunaikan ibadah haji, berziarah, mengunjungi sanak famili untuk silaturahmi juga dapat dikatakan sebagai RIHLAH.
Atau bepergian untuk bekerja mencari nafkah juga bisa dikatakan sebagai RIHLAH. Dan termasuk juga bepergian untuk berwisata/ refreshing itu sendiri.
Intinya RIHLAH adalah kegiatan yang mengharuskan kita keluar/ bepergian dari rumah…
Penting ga sih rihlah itu?
kalo ditanya penting atau tidak, bisa kita jawab bahwa RIHLAH ini merupakan hal yang sangat penting. loh kenapa? karena inti dari rihlah ini adalah bergerak (bepergian) yang berarti kita memiliki aktivitas (tidak diam), dan menurut OM Mario Teguh tiada obat bagi galau, dilema, minder, dan penyakit-penyakit psikologis lainnya selain menyibukkan diri (beraktivitas) sehingga tidak waktu kita untuk memikirkan kegalauan itu. hehehe. . . .
Rihlah dalam arti berwisata/ refreshing juga mempunyai peranan penting dalam hidup kita. Rihlah seperti itu dapat menjadi penenang hati yang gundah gulana, penyejuk hati yang panas karena tekanan rutinitas, penyegar bagi jiwa yang resah, dan bisa menjadi sarana pembahagia bagi jiwa yang sedih.. hehe so' puitis
Selain itu Rihlah/bepergian/beraktivitas sudah diserukan oleh Rasulullah saw. Rasulullah sendiri sudah menyeru kepada kita untuk selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beraktivitas. Apalagi untuk beraktivitas mengerjakan kebaikan maka kita diperintahkan untuk bersegera melakukannya.
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “
(Riwayat Bukhori)
Itulah sedikit sekali penjelasan tentang rihlah, ok back to my story..
Rihlah kali ini dilakukan di SELABINTANA yang merupakan salah satu objek wisata di kaki Gunung Gede Kabupaten Sukabumi. Suasananya didominasi oleh kebun the.. brrr brrr brrr disana dingin mas/mba bro !!!
inilah beberapa dokumentasi yang diabadikan dalam acara rihlah tersebut